Kamis, 27 Oktober 2011

Penciptaan Manusia

Alquran dan Sains: Penciptaan Manusia (3)
Ilustrasi
 
Alquran dan Sains: Penciptaan Manusia (3)
Rabu, 27 Juli 2011 11:14 WIB
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Kita perhatikan berikut ini, ayat lain dari Alquran yang memberikan petunjuk ilmiah. Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu, Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal daging, dan segumpal daging itu, Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS Al-Mu'minuun: 12-14)

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan proses penciptaan manusia dari saripati (sulaalah) tanah yang telah ditentukan kadarnya. Karenanya, yang dimaksud dengan ‘sulaalah’ di atas, bukan rangkaian makhluk hidup yang mendahului penciptaan manusia, sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang yang sesat. Karena keyakinan ini, secara ilmiah telah terbukti kesalahannya, setelah ditemukannya fosil di daratan afrika tengah, yang membuktikan bahwa manusia dalam penciptaannya tidak terkait dengan evolusi makhluk hidup lainnya yang berkembang hingga menjadi seperti dirinya.

Saripati tanah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ke 16 unsur tanah yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Setelah sperma menyatu dengan sel telur, ke 16 unsur ini berubah menjadi zygote yang menetap pada tempatnya di dalam suatu ruangan yang kuat dan kokoh, yaitu rahim. Selanjutnya zygote ini berproses menjadi segumpal darah. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat lain. Allah SWT berfirman: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS Al-Alaq: 1-2).

Selanjutnya gumpalan darah ini berproses lagi, sehingga menjadi segumpal daging (sebagiannya mempunyai bentuk, sebagian lagi tidak mempunyai bentuk), kemudian berproses lagi hingga terbentuk tulang yang dibungkusi oleh daging. Setelah itu keluarlah janin itu, sebagai bayi yang dijadikan Allah sebagai khalifahnya di muka bumi ini.

Subhanallah, sekiranya janin  itu tahu bagaimana ia diciptakan? Atau sekiranya ia diberikan oleh Allah SWT kemampuan untuk melihat dan menyaksikan langsung bagaimana kekuasaan-Nya dalam membuat dirinya hidup hingga terlahir ke dunia. Sekiranya demikian, sungguh ia akan menjadi hambanya yang taat dalam menyembah-Nya, ia akan merasakan malu yang sangat, jika sedetik terlewat tanpa mengingat Tuhan yang telah menciptakannya dalam bentuk yang indah dengan kekuasaan-Nya.

Sesungguhnya dalam ayat di atas: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah...". Terdapat banyak petunjuk dan hikmah yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki jiwa yang suci.

Berdasarkan ayat di atas, kami ingin tegaskan kepada mereka yang mengatakan bahwa di dalam kitab suci kalian (Alquran), terkadang disebutkan: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”, dan terkadang dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah, atau terkadang dari air mani. Bagaimana kalian memberikan penafsiran atas pertentangan antara satu ayat dan ayat lainnya?

Kami ingin tegaskan kepada mereka yang berkata demikian, bahwa Allah sesungguhnya menghendaki manusia untuk memikirkan setiap periode penciptaan dirinya. Sehingga mereka dapat mengetahui keagungan Penciptanya, dan besarnya karunia serta nikmat-Nya yang telah diberikan kepada mereka. Mereka perlu memahami bahwa dalam penciptaan manusia untuk sampai pada tahapan terakhir, yaitu lahirnya janin dari rahim seorang ibu, pembentukan janin tersebut, harus melewati semua tahapan yang telah ditentukan-Nya.

Setiap tahapan tidak dimaksudkan sebagai awal penciptaan manusia. Akan tetapi yang dimaksud setiap tahapan adalah merupakan permulaan bagi kelangsungan tahapan berikutnya. Semua tahapan penciptaan ini adalah rangkaian proses dari penciptaan manusia oleh Yang Maha Agung dan Yang Maha Mencipta.

Sesungguhnya antara satu ayat dan ayat lainnya yang terdapat dalam Alquran, tidak ada pertentangan sedikit pun. Yang menyebabkan kalian mengatakan adanya pertentangan ini, adalah kedengkian dan kebencian kalian sendiri kepada Alquran dan kebenarannya. Karena sesungguhnya Allah sebagai Pencipta telah menciptakan semua apa yang terdapat di alam semesta ini.

Manusia, kalaupun dia disebut sebagai pencipta, maka dia hanya dapat menciptakan sesuatu sesuai dengan bahan yang sudah ada. Dan mustahil bisa menciptakan sesuatu dari sesuatu yang tidak ada. Siapakan yang telah menciptakan semua yang ada di dunia ini, yang dimanfaatkan manusia dalam produksinya? Allah!

Lalu apakah manusia bisa menciptakan pesawat dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada, atau mereka menciptakannya dari unsur-unsur benda yang sebelumnya telah ada? Allah SWT, Dialah yang telah menciptakan semesta alam dan segala isinya dari ketiadaan. Karenanya layaklah Dia disebut sebagai "Pencipta Yang Paling Baik".

Seorang manusia yang menciptakan sesuatu karya, sesungguhnya ia mengharapkan satu manfaat dari hasil karyanya. Tentunya hal ini merupakan hal yang biasa. Karena siapa pun dari manusia yang menciptakan sesuatu, maka ia memiliki tujuan agar ciptaannya dapat dinikmati oleh dirinya dan sesamanya. Tapi Allah, apakah Dia mengharapkan sesuatu bagi Diri-Nya? Sekali-kali tidak. Allah telah menciptakan semua ciptaan-Nya adalah demi kepentingan manusia. Dialah yang telah memberi mereka makanan dan minuman. Dialah yang telah memberi mereka kehidupan.
   
Allah SWT yang telah mengadakan semua kebutuhan manusia dan menyempurnakan nikmat-Nya untuk mereka, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah. Namun sayangnya, meski demikian, banyak manusia yang tidak mau bersyukur kepada-Nya. Malah sebaliknya, mereka memberikan rasa syukur kepada sesamanya.

Sesekali Allah SWT (tidak akan rugi). Karena seperti yang Dia katakan dalam sebuah Hadits Qudsi: "Wahai hambaku, janganlah engkau merasa takut dari seorang penguasa pun, selama kekuasaan dan kerajaan-Ku tegak. Jangan engkau takut kehilangan rezekimu, selama persediaan-Ku penuh dan tidak habis. Aku telah menciptakan segala sesuatu untukmu, dan Aku telah menciptakanmu untuk-Ku..."



Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah

Rabu, 26 Oktober 2011

Kawan..




Kawan..
Hadirmu membawa senyum untukku
Membangunkan gelak tawa riang yang selama ini tergeletak dalam kesunyian hatiku
Kawan, kau hadir tepat di saat hatiku kokoh kutancapkan untuknya
Untuknya disana yang selalu hidup dalam hatiku

Aku memang bukan siapa2
Aku bukan bulan purnama yang menyinari malam dengan hangat sinarnya
Aku hanyalah sebuah bintang yang tak terlihat
Dan tak turut dalam satuan rasi bintang manapun.
Bukan Gemini, Aries, Taurus, maupun Sagitarius
Aku, bintang redup tertutup awan di ujung langit.

Sedangkan kamu..
Kamu pantas mendapatkan bulan purnama itu
Yang menghangatkan setiap relung jiwamu
Dengan sinarnya yang tulus dan lembut

Terima kasih telah membuatku tersenyum
Berbagi canda tawa denganmu membuatku bahagia, tapi maaf..
Aku tak bisa seperti bulan itu
Aku hanyalah sebuah bintang redup
Jadi biarkanlah aku sendiri di langit malam yang selalu menemaniku
Biarkanlah aku dalam pendirianku, mengokohkan hatiku kepadanya.
Hingga waktu itu tiba

Kawan, kejarlah cintamu..
Jangan kau buang waktu hanya untuk sebuah bintang yang tak bercahaya
Sayangilah waktu dan tenagamu
Maafkanlah aku
Aku mau kamu meninggalkanku, pergi jauh dariku
Bukan memutus silaturahmi, hanya menjaga hatimu dan hatiku.

Bersemangatlah, kawan
Mulailah perlahan menghapus jejakku
Dan perlahan pula aku akan kembali membiasakan diri
dalam kesunyian yang mendamaikan hati.

-Nyuz-

Minggu, 23 Oktober 2011

OPJ




Hari ini adalah peluncuran logo baru di perusahaan tempat aku bekerja. Banyak acara yang sudah disiapkan antara lain lari membawa obor beserta parade dari kantor pusat menuju ke Parkir Selatan II Gelora Bung Karno, pembagian doorprize, dan hiburan nyanyian maupun drama. Hiburan drama kali ini perusahaanku mengundang grup Parto CS yang di tipi acaranya disebut OVJ (Opra Van Java). Tapi aku menyebutnya kali ini adalah OPJ (Opera Pan Japa) karena berbeda dengan OVJ yang ada di tipi dan karena memang hiburan kali ini hanya untuk perusahaan ku saja or bisa disebut juga OPG (Opera PGN Jaya), berharap perusahaanku jaya terus. ^_^


Berharap doorprize, namun tak kunjung datang… hingga sampailah drama OPJ ditayangkan. Diawali dengan Dewi Gita yang menyanyikan beberapa lagu kemudian dilanjutkan oleh Kiki. Lagunya hampir sama, dibuat agak sedikit ‘nyinden’ but it was cool. Dan yang ditunggu2 pun tiba. Keluarlah Nunung dengan pakaian kantor mulai memerankan perannya sebagai sekretaris direktur. Diikuti dengan Azis Gagap sebagai OB. Diceritakan keduanya berpacaran secara sembunyi2. Kocak dan lucu dan romance.. hihi.. Selang beberapa menit muncullah parto sebagai direktur. Sempat bernyanyi sebentar ala ‘Ariel’ tapi langsung dikacaukan oleh Azis gagap yang tiba2 muter2 panggung sambil naik sepeda doorprize.. Mulai deh..

Setelah berkocak beberapa menit, Azis dan Nunung keluar panggung. Masuklah Sule dan Andre.. Langsung deh sorak sorai penonton ngliat tingkah mereka yg ‘gila’. Sule dan Andre berperan sebagai karyawan yang malas dan ‘aneh’ (emang udh aneh bukan c???). Aku saat itu sedang asik mengambil gambar baik kamera maupun rekaman via hpku. Dan tiba2.. Bu Husna di sebelahku mencoelku, “Mbak, dipanggil”. Akupun menoleh, disana sudah ada beberapa kru yang melambaikan tangannya padaku. “Saya pak?”, “Iya”, “Ada apa pak?”, “Mbak ikut maen ke panggung ya?”.. “Hahhh, kok saya pak? Trus saya ngapain?”, “Mbak diem aja”
Jggggeeeeerrrrrr…. What amazing??? Is it real???
Masuklah aku ke belakang panggung. Di sana sudah ada Azis dan Nunung yang menunggu. Azis berkata “Ntr ikut maen  ya”. Trus digandenglah tangan aku ama Azis masuk ke panggung. Huuaaa… Maen ama OPJ membuatku.. degap degup karena diliat orang sekantor mulai staf bawah sampe direksi. Subhanallah… Di atas panggung mulai lah bercanda dengan mereka.. Sampai acara selesai aku ketawa ketiwi di atas panggung ‘live’ nonton mereka dan bergabung dengan mereka jarak dekat.. sangat2 dekat.

That’s my experience today..
Hikmah dari pengalamanku hari ini adalah :
  1. Allah Maha Kuasa dan Maha Berkehendak Atas Segala Sesuatu.
Tak disangka dan tak dinanya.. Orang2 yg selama ini hanya bisa aku lihat di tivi, tadi mereka ada di sekelilingku.. They were around me.. Betapa Kuasanya Allah.. seakan-akan Allah berkata padaku “AKU dpt dengan mudah membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin. AKU Berkuasa Atas Segala Sesuatu”. Subhanallah..
Dalam benakku bertanya2.. siapa yang milih aku tadi ya? Ada apa gerangan sehingga mereka memilihku? Kenal pun engga.. aku juga bersikap biasa2 saja.. tapi kenapa tiba2 aku? Ya, itulah.. Itulah Kekuasaan Allah.. Yang telah membalikkan hati orang tadi untuk memilihku, yang telah menunjukkan padaku bahwa “Apapun bisa terjadi”.
  1. Bertemu dan berdekatan dengan orang terkenal saja sudah senang, apalagi bertemu dan  dengan Rasulullah..
Seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku tak pernah membayangkan bertemu apalagi berdekatan dengan mereka. Aku tak terlalu fanatic dengan mereka, aku hanya kagum dengan cara mereka menghibur orang. Melihat dan ngobrol dengan mereka dari dekat membuatku senang. Aku tak pernah mengenal mereka secara personal. Tapi aku sudah senang karena mereka terkenal. Itu hanya mereka yang ‘terkenal’ secara dunia, apalagi jika nanti aku bertemu dengan junjunganku, Nabi Muhammad SAW. Subhanallah.. Kebahagiaanku pasti berlipat ganda..
Sosok yang selama ini aku rindu.. Sosok yang telah memperjuangkan agama Allah.. Sosok yang sangat dicintai oleh Allah SWT.. Berharap Allah memberikan RahmatNya, memberikan ridhoNya agar aku dapat melihat Nabiku, agar aku dapat berdekatan dengan Rasulullah. Amin Ya Rabbal’alamiin..

Kamis, 20 Oktober 2011

Lembayung Bali




Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
masih kusimpan suara tawa kita
kembalilah sahabat lawasku
semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi

Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali

Special for BUBAZE.. Wanna sing this song together...

With love,
-Nyuz-

BUBAZE



Pagi itu.. adalah hari pertamaku menuntut ilmu di sebuah SMA Negeri di Kota Malang. Di sebuah SMA yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Secara aku sejak kecil aku tak pernah jauh dari desa tempat tinggalku, tak pelak pula dengan sekolahku yang berkisar tak jauh dari rumahku. Aku seorang gadis desa yang sekarang menuntut ilmu di kota. Amazing..! But minder juga sih karena tau sendiri kan kehidupan kota dan desa itu berbeda jaauuuuhhhh..

Pagi itu, aku memilih duduk di bangku nomor dua dari depan. Kami masih mengenakan seragam SMP kami. Aku sendiri, karena hanya aku yang bersekolah disana dari teman2 SMPku. Terlihat banyak teman2 yang sudah saling mengenal karena dulunya mereka satu sekolahan. Yes, I was alone. Merasa asing dan tak cocok di tempat yang seperti ini. Anak2nya tak seramah anak2 desa seperti aku. Sudah kenalan, ya sudah.. Entah tadi siapa namanya, lupa. Tapi ada satu yang membuatku tak bisa melupakan moment itu. Satu teman yang selama 3 tahun kedepan akan menjadi sahabat sejatiku.

Dia datang terlambat, ketika kami semua sudah duduk manis di bangku masing2.. Dia baru datang, dengan wajah yang tak bersalah dan dengan baju SMP yang sudah kekecilan. Dia berjilbab, tapi rok bawahnya sudah tak menutup seluruh kakinya. Dia tampak agak sedikit lusuh tapi cuek. Tempat duduk di belakang sudah penuh. Akhirnya dia duduk di pojok paling depan berhadapan dengan meja guru, sendirian. Jam istirahat, kami berkenalan.. Dia menjabat tanganku seraya berkata "Nina".. Dialah.. "Safnina Sukma"

Seperti teman2 yg lain.. Kami mengikuti pelajaran dengan khidmat. Hari pertama, kedua, dan berikutnya.. terasa begitu datar. Aku tak cocok di tempat ini. Mereka egois.. mereka tak sepeduli teman2 di desaku dulu, mereka tak ramah. Sebulan.. Dua bulan.. ternyata ada seseorang yang merasakan apa yg aku rasa. Dia bersahaja, dandanannya biasa tak seperti teman2 yang lainnya. Dia orang kota juga, tapi bawaannya kalem dan tak aneh2. Dulu kami sudah berkenalan.. namun sekarang lebih dekat. Dialah "Shaumi Miftahul Rasyida", panggilannya "Rosi".

Senang sekali bisa bermain ke rumahnya. Itulah pertama kalinya aku main ke rumah teman SMAku. Rumah yang sangat ramah.. yang akhirnya menjadi Basecamp kami. Rumahnya sederhana namun kaya akan kasih sayang. Bapak ibu nya ramah, seperti rumah kedua bagi ku dan bagi kami nantinya. Aku dan dia akhirnya sering bersama karena kami merasa teman2 yg lain tak cocok dg kami, dengan gaya hidup kami yang biasa2 saja.

Di awal masuk SMA, aku mengikuti dua ekstrakulikuler yakni PMR dan Karate. Kemudian Rosi mengajakku untuk mengikuti Teater. Dan akupun juga mengajaknya mengikuti PMR. Nina sebelumnya hanya mengikuti ekstrakulikuler Teater, namun karena ajakan Rosi dan aku, jadilah kami bertiga mengikuti dua ekstrakulikuler yang sama yakni PMR dan Teater. Dan ternyata dua ekstrakulikuler itulah yang menyatukan kami dan memberi inspirasi kepada kami untuk menamakan diri kami BUBAZE yang berarti (BUdhek BAnyak ZEkali). Aneh ya.. Aku juga heran dpt dr mana kata2 itu.. Hihi.. Kami pun memiliki nickname kesayangan.. Nina : Wise, Rosi : Rubish, dan aku : Nyuz. Kami membentuk struktur organisasi yang hanya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Nina sebagai ketua, Rosi sebagai sekretaris, dan aku sebagai Bendahara. Banyak jadwal yang kami susun diantaranya rujakan, memasak, buat kartu lebaran, dll. Dan tentunya ada rapat evaluasi setelah kegiatan tsb kami laksanakan. ^_^


Banyak perjuangan yang telah kami lewati, baik perjuangan mengikuti lomba2 PMR maupun pementasan Teater. Kenangan itu sungguh indah.. Dan sangat luar biasa. Subhanallah.. Betapa bersyukurnya aku kepada Allah yang telah menganugrahiku dua sahabat yang sangat luar biasa. Kami saling berbagi, banyak hal yang dapat kami bagi.. Bahagia, suka, canda, tawa, air mata.. Beberapa konflik pernah kami alami, tapi hal tsb tak merubah persahabatan kami. Sampai pada akhirnya perpisahan itu pun terjadi..


Tahun 2005.. di saat kami dinyatakan lulus SMA, Nina harus meninggalkan kami untuk kembali ke tempat asalnya yakni di Aceh. Dia meneruskan kuliahnya di sana. Sedih bercampur hancur bercampur tak ingin berpisah.. Di akhir2 perpisahan kami, aku sering menangis. Aku akan kehilangan satu sahabatku. Aku sadar, di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan itulah takdir kami, kami harus rela melepas satu sahabat kami. Sahabat yang sering memotivasi kami untuk tetap riang gembira, yang tak pernah melihatkan kesedihannya, yang tegas, dan yang selalu kami kangenin. Perpisahan pun terjadi. Tinggal aku dan Rosi yang tinggal di Malang.


Tahun 2009.. aku harus pergi meninggalkan Malang karena aku diterima kerja di Jakarta. Jadilah kami bertiga berpisah. Nina di Aceh, Rosi di Malang, dan aku di Jakarta. Inilah jalan hidup kami masing2. Kini Nina dan Rosi sudah berkeluarga dan masing2 telah dikaruniai satu orang anak. Tinggal aku yang sendiri, menanti pujaan hati. Aku bahagia melihat mereka bahagia dengan keluarga kecil mereka. Tak dipungkiri terkadang aku rindu.. rindu saat2 bersama mereka. Saat makan satu piring bertiga, saat masak bersama, jualan takjil bersama di depan SMA, saat detik2 menegangkan mengikuti perlombaan maupun pementasan, saat tidur bersama, aku rindu.. sangat rindu.. Aku merindukan kalian.


BUBAZE

Bias cinta yang kami punya serasa hampa tanpa hadirmu
Berjalan berdua saja belum cukup tuk recoki hidup orang lain,
Setidaknya itulah yang pernah kami rasa kemarin,
kemarin saat kau palingkan hidupmu jauh disana..

Hari ini...
Kau lihat mentari itu?
Mentari itu memberi bias harapan kita
Memberi seribu makna yang tersirat begitu saja dalam.. SENYUMAN KITA..

Yang kami mau.. kita bersama menyusuri jalanan ini
Dan semoga Sang Maha Raja mempertemukan kita
di penghujung perjalanan kita... esok..
Amin..

Senin, 17 Oktober 2011

Memilih..




Aku pernah memikirkan,
bahwa setiap manusia pasti ingin punya KEKASIH & TEMAN SEJATI…
Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka.
Kebersamaan yang tak terpisahkan.
Namun sekarang aku memilih AMAL SHALEH sebagai kekasihku.
Karena ternyata hanya amal shaleh yang terus mau menemaniku,
sekalipun aku masuk ke dalam kuburku….
Aku pernah sangat KAGUM pada manusia cerdas, manusia yang kaya sekali,
manusia yang berhasil dalam karir hidup dan hebat dunianya.
Sekarang aku memilih mengganti kriteria kekagumanku,
aku kagum dengan manusia yang hebat di mata Allah.
Manusia yang sanggup taat dan bertaqwa kepada Allah,
sekalipun kadang penampilannya begitu bersahaja……
Dulu aku memilih MARAH karena merasa harga diriku dijatuhkan,
ketika orang lain berlaku zhalim kepadaku atau menggunjingku,
menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang aku memilih BERSYUKUR dan berterima kasih,
karena ku yakin ada transfer pahala dari mereka..
ketika aku mampu memaafkan dan bersabar….
Aku dulu memilih, MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku..
ternyata aku sadari kebutuhanku hanya makan dan minum untuk hari ini
dan bagaimana cara membuangnya dari perutku.
Sekarang aku memilih BERSYUKUR dg apa yg ada…
dan memilih bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan penuh makna…
dan bermanfaat untuk sesama.
Aku dulu berfikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orangtuaku,
saudara dan teman-temanku nanti kalau aku berhasil dengan duniaku…
ternyata yang membuat kebanyakan mereka bahagia bukan itu..
melainkan karena sikap, tingkah dan sapaku….
Aku memilih membuat mereka bahagia sekarang dengan apa yang ada padaku…
Dulu aku memilih untuk membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk duniaku,
ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-Nya.
Tak ada yang bisa menjamin aku besok bertemu matahari.
Tak ada yang bisa memberikan garansi aku masih bisa menghirup nafas keesokan hari.
Sekarang aku memilih memasukan dalam rencana-rencana besarku,
yang paling utama adalah agar aku selalu SIAP menghadap kepada-Nya…
Ya Allah berilah selalu petunjuk ketika aku MEMILIH…
Ya Allah berkahillah dan luruskanlah selalu langkah-langkahku…..

sumber : another blog.. (maaf lupa blognya..^_^v)