Kamis, 27 Oktober 2011

Penciptaan Manusia

Alquran dan Sains: Penciptaan Manusia (3)
Ilustrasi
 
Alquran dan Sains: Penciptaan Manusia (3)
Rabu, 27 Juli 2011 11:14 WIB
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Kita perhatikan berikut ini, ayat lain dari Alquran yang memberikan petunjuk ilmiah. Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu, Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal daging, dan segumpal daging itu, Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS Al-Mu'minuun: 12-14)

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan proses penciptaan manusia dari saripati (sulaalah) tanah yang telah ditentukan kadarnya. Karenanya, yang dimaksud dengan ‘sulaalah’ di atas, bukan rangkaian makhluk hidup yang mendahului penciptaan manusia, sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang yang sesat. Karena keyakinan ini, secara ilmiah telah terbukti kesalahannya, setelah ditemukannya fosil di daratan afrika tengah, yang membuktikan bahwa manusia dalam penciptaannya tidak terkait dengan evolusi makhluk hidup lainnya yang berkembang hingga menjadi seperti dirinya.

Saripati tanah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ke 16 unsur tanah yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Setelah sperma menyatu dengan sel telur, ke 16 unsur ini berubah menjadi zygote yang menetap pada tempatnya di dalam suatu ruangan yang kuat dan kokoh, yaitu rahim. Selanjutnya zygote ini berproses menjadi segumpal darah. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat lain. Allah SWT berfirman: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS Al-Alaq: 1-2).

Selanjutnya gumpalan darah ini berproses lagi, sehingga menjadi segumpal daging (sebagiannya mempunyai bentuk, sebagian lagi tidak mempunyai bentuk), kemudian berproses lagi hingga terbentuk tulang yang dibungkusi oleh daging. Setelah itu keluarlah janin itu, sebagai bayi yang dijadikan Allah sebagai khalifahnya di muka bumi ini.

Subhanallah, sekiranya janin  itu tahu bagaimana ia diciptakan? Atau sekiranya ia diberikan oleh Allah SWT kemampuan untuk melihat dan menyaksikan langsung bagaimana kekuasaan-Nya dalam membuat dirinya hidup hingga terlahir ke dunia. Sekiranya demikian, sungguh ia akan menjadi hambanya yang taat dalam menyembah-Nya, ia akan merasakan malu yang sangat, jika sedetik terlewat tanpa mengingat Tuhan yang telah menciptakannya dalam bentuk yang indah dengan kekuasaan-Nya.

Sesungguhnya dalam ayat di atas: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah...". Terdapat banyak petunjuk dan hikmah yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki jiwa yang suci.

Berdasarkan ayat di atas, kami ingin tegaskan kepada mereka yang mengatakan bahwa di dalam kitab suci kalian (Alquran), terkadang disebutkan: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”, dan terkadang dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah, atau terkadang dari air mani. Bagaimana kalian memberikan penafsiran atas pertentangan antara satu ayat dan ayat lainnya?

Kami ingin tegaskan kepada mereka yang berkata demikian, bahwa Allah sesungguhnya menghendaki manusia untuk memikirkan setiap periode penciptaan dirinya. Sehingga mereka dapat mengetahui keagungan Penciptanya, dan besarnya karunia serta nikmat-Nya yang telah diberikan kepada mereka. Mereka perlu memahami bahwa dalam penciptaan manusia untuk sampai pada tahapan terakhir, yaitu lahirnya janin dari rahim seorang ibu, pembentukan janin tersebut, harus melewati semua tahapan yang telah ditentukan-Nya.

Setiap tahapan tidak dimaksudkan sebagai awal penciptaan manusia. Akan tetapi yang dimaksud setiap tahapan adalah merupakan permulaan bagi kelangsungan tahapan berikutnya. Semua tahapan penciptaan ini adalah rangkaian proses dari penciptaan manusia oleh Yang Maha Agung dan Yang Maha Mencipta.

Sesungguhnya antara satu ayat dan ayat lainnya yang terdapat dalam Alquran, tidak ada pertentangan sedikit pun. Yang menyebabkan kalian mengatakan adanya pertentangan ini, adalah kedengkian dan kebencian kalian sendiri kepada Alquran dan kebenarannya. Karena sesungguhnya Allah sebagai Pencipta telah menciptakan semua apa yang terdapat di alam semesta ini.

Manusia, kalaupun dia disebut sebagai pencipta, maka dia hanya dapat menciptakan sesuatu sesuai dengan bahan yang sudah ada. Dan mustahil bisa menciptakan sesuatu dari sesuatu yang tidak ada. Siapakan yang telah menciptakan semua yang ada di dunia ini, yang dimanfaatkan manusia dalam produksinya? Allah!

Lalu apakah manusia bisa menciptakan pesawat dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada, atau mereka menciptakannya dari unsur-unsur benda yang sebelumnya telah ada? Allah SWT, Dialah yang telah menciptakan semesta alam dan segala isinya dari ketiadaan. Karenanya layaklah Dia disebut sebagai "Pencipta Yang Paling Baik".

Seorang manusia yang menciptakan sesuatu karya, sesungguhnya ia mengharapkan satu manfaat dari hasil karyanya. Tentunya hal ini merupakan hal yang biasa. Karena siapa pun dari manusia yang menciptakan sesuatu, maka ia memiliki tujuan agar ciptaannya dapat dinikmati oleh dirinya dan sesamanya. Tapi Allah, apakah Dia mengharapkan sesuatu bagi Diri-Nya? Sekali-kali tidak. Allah telah menciptakan semua ciptaan-Nya adalah demi kepentingan manusia. Dialah yang telah memberi mereka makanan dan minuman. Dialah yang telah memberi mereka kehidupan.
   
Allah SWT yang telah mengadakan semua kebutuhan manusia dan menyempurnakan nikmat-Nya untuk mereka, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah. Namun sayangnya, meski demikian, banyak manusia yang tidak mau bersyukur kepada-Nya. Malah sebaliknya, mereka memberikan rasa syukur kepada sesamanya.

Sesekali Allah SWT (tidak akan rugi). Karena seperti yang Dia katakan dalam sebuah Hadits Qudsi: "Wahai hambaku, janganlah engkau merasa takut dari seorang penguasa pun, selama kekuasaan dan kerajaan-Ku tegak. Jangan engkau takut kehilangan rezekimu, selama persediaan-Ku penuh dan tidak habis. Aku telah menciptakan segala sesuatu untukmu, dan Aku telah menciptakanmu untuk-Ku..."



Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah

Rabu, 26 Oktober 2011

Kawan..




Kawan..
Hadirmu membawa senyum untukku
Membangunkan gelak tawa riang yang selama ini tergeletak dalam kesunyian hatiku
Kawan, kau hadir tepat di saat hatiku kokoh kutancapkan untuknya
Untuknya disana yang selalu hidup dalam hatiku

Aku memang bukan siapa2
Aku bukan bulan purnama yang menyinari malam dengan hangat sinarnya
Aku hanyalah sebuah bintang yang tak terlihat
Dan tak turut dalam satuan rasi bintang manapun.
Bukan Gemini, Aries, Taurus, maupun Sagitarius
Aku, bintang redup tertutup awan di ujung langit.

Sedangkan kamu..
Kamu pantas mendapatkan bulan purnama itu
Yang menghangatkan setiap relung jiwamu
Dengan sinarnya yang tulus dan lembut

Terima kasih telah membuatku tersenyum
Berbagi canda tawa denganmu membuatku bahagia, tapi maaf..
Aku tak bisa seperti bulan itu
Aku hanyalah sebuah bintang redup
Jadi biarkanlah aku sendiri di langit malam yang selalu menemaniku
Biarkanlah aku dalam pendirianku, mengokohkan hatiku kepadanya.
Hingga waktu itu tiba

Kawan, kejarlah cintamu..
Jangan kau buang waktu hanya untuk sebuah bintang yang tak bercahaya
Sayangilah waktu dan tenagamu
Maafkanlah aku
Aku mau kamu meninggalkanku, pergi jauh dariku
Bukan memutus silaturahmi, hanya menjaga hatimu dan hatiku.

Bersemangatlah, kawan
Mulailah perlahan menghapus jejakku
Dan perlahan pula aku akan kembali membiasakan diri
dalam kesunyian yang mendamaikan hati.

-Nyuz-

Minggu, 23 Oktober 2011

OPJ




Hari ini adalah peluncuran logo baru di perusahaan tempat aku bekerja. Banyak acara yang sudah disiapkan antara lain lari membawa obor beserta parade dari kantor pusat menuju ke Parkir Selatan II Gelora Bung Karno, pembagian doorprize, dan hiburan nyanyian maupun drama. Hiburan drama kali ini perusahaanku mengundang grup Parto CS yang di tipi acaranya disebut OVJ (Opra Van Java). Tapi aku menyebutnya kali ini adalah OPJ (Opera Pan Japa) karena berbeda dengan OVJ yang ada di tipi dan karena memang hiburan kali ini hanya untuk perusahaan ku saja or bisa disebut juga OPG (Opera PGN Jaya), berharap perusahaanku jaya terus. ^_^


Berharap doorprize, namun tak kunjung datang… hingga sampailah drama OPJ ditayangkan. Diawali dengan Dewi Gita yang menyanyikan beberapa lagu kemudian dilanjutkan oleh Kiki. Lagunya hampir sama, dibuat agak sedikit ‘nyinden’ but it was cool. Dan yang ditunggu2 pun tiba. Keluarlah Nunung dengan pakaian kantor mulai memerankan perannya sebagai sekretaris direktur. Diikuti dengan Azis Gagap sebagai OB. Diceritakan keduanya berpacaran secara sembunyi2. Kocak dan lucu dan romance.. hihi.. Selang beberapa menit muncullah parto sebagai direktur. Sempat bernyanyi sebentar ala ‘Ariel’ tapi langsung dikacaukan oleh Azis gagap yang tiba2 muter2 panggung sambil naik sepeda doorprize.. Mulai deh..

Setelah berkocak beberapa menit, Azis dan Nunung keluar panggung. Masuklah Sule dan Andre.. Langsung deh sorak sorai penonton ngliat tingkah mereka yg ‘gila’. Sule dan Andre berperan sebagai karyawan yang malas dan ‘aneh’ (emang udh aneh bukan c???). Aku saat itu sedang asik mengambil gambar baik kamera maupun rekaman via hpku. Dan tiba2.. Bu Husna di sebelahku mencoelku, “Mbak, dipanggil”. Akupun menoleh, disana sudah ada beberapa kru yang melambaikan tangannya padaku. “Saya pak?”, “Iya”, “Ada apa pak?”, “Mbak ikut maen ke panggung ya?”.. “Hahhh, kok saya pak? Trus saya ngapain?”, “Mbak diem aja”
Jggggeeeeerrrrrr…. What amazing??? Is it real???
Masuklah aku ke belakang panggung. Di sana sudah ada Azis dan Nunung yang menunggu. Azis berkata “Ntr ikut maen  ya”. Trus digandenglah tangan aku ama Azis masuk ke panggung. Huuaaa… Maen ama OPJ membuatku.. degap degup karena diliat orang sekantor mulai staf bawah sampe direksi. Subhanallah… Di atas panggung mulai lah bercanda dengan mereka.. Sampai acara selesai aku ketawa ketiwi di atas panggung ‘live’ nonton mereka dan bergabung dengan mereka jarak dekat.. sangat2 dekat.

That’s my experience today..
Hikmah dari pengalamanku hari ini adalah :
  1. Allah Maha Kuasa dan Maha Berkehendak Atas Segala Sesuatu.
Tak disangka dan tak dinanya.. Orang2 yg selama ini hanya bisa aku lihat di tivi, tadi mereka ada di sekelilingku.. They were around me.. Betapa Kuasanya Allah.. seakan-akan Allah berkata padaku “AKU dpt dengan mudah membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin. AKU Berkuasa Atas Segala Sesuatu”. Subhanallah..
Dalam benakku bertanya2.. siapa yang milih aku tadi ya? Ada apa gerangan sehingga mereka memilihku? Kenal pun engga.. aku juga bersikap biasa2 saja.. tapi kenapa tiba2 aku? Ya, itulah.. Itulah Kekuasaan Allah.. Yang telah membalikkan hati orang tadi untuk memilihku, yang telah menunjukkan padaku bahwa “Apapun bisa terjadi”.
  1. Bertemu dan berdekatan dengan orang terkenal saja sudah senang, apalagi bertemu dan  dengan Rasulullah..
Seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku tak pernah membayangkan bertemu apalagi berdekatan dengan mereka. Aku tak terlalu fanatic dengan mereka, aku hanya kagum dengan cara mereka menghibur orang. Melihat dan ngobrol dengan mereka dari dekat membuatku senang. Aku tak pernah mengenal mereka secara personal. Tapi aku sudah senang karena mereka terkenal. Itu hanya mereka yang ‘terkenal’ secara dunia, apalagi jika nanti aku bertemu dengan junjunganku, Nabi Muhammad SAW. Subhanallah.. Kebahagiaanku pasti berlipat ganda..
Sosok yang selama ini aku rindu.. Sosok yang telah memperjuangkan agama Allah.. Sosok yang sangat dicintai oleh Allah SWT.. Berharap Allah memberikan RahmatNya, memberikan ridhoNya agar aku dapat melihat Nabiku, agar aku dapat berdekatan dengan Rasulullah. Amin Ya Rabbal’alamiin..

Kamis, 20 Oktober 2011

Lembayung Bali




Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
masih kusimpan suara tawa kita
kembalilah sahabat lawasku
semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi

Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali

Special for BUBAZE.. Wanna sing this song together...

With love,
-Nyuz-

BUBAZE



Pagi itu.. adalah hari pertamaku menuntut ilmu di sebuah SMA Negeri di Kota Malang. Di sebuah SMA yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Secara aku sejak kecil aku tak pernah jauh dari desa tempat tinggalku, tak pelak pula dengan sekolahku yang berkisar tak jauh dari rumahku. Aku seorang gadis desa yang sekarang menuntut ilmu di kota. Amazing..! But minder juga sih karena tau sendiri kan kehidupan kota dan desa itu berbeda jaauuuuhhhh..

Pagi itu, aku memilih duduk di bangku nomor dua dari depan. Kami masih mengenakan seragam SMP kami. Aku sendiri, karena hanya aku yang bersekolah disana dari teman2 SMPku. Terlihat banyak teman2 yang sudah saling mengenal karena dulunya mereka satu sekolahan. Yes, I was alone. Merasa asing dan tak cocok di tempat yang seperti ini. Anak2nya tak seramah anak2 desa seperti aku. Sudah kenalan, ya sudah.. Entah tadi siapa namanya, lupa. Tapi ada satu yang membuatku tak bisa melupakan moment itu. Satu teman yang selama 3 tahun kedepan akan menjadi sahabat sejatiku.

Dia datang terlambat, ketika kami semua sudah duduk manis di bangku masing2.. Dia baru datang, dengan wajah yang tak bersalah dan dengan baju SMP yang sudah kekecilan. Dia berjilbab, tapi rok bawahnya sudah tak menutup seluruh kakinya. Dia tampak agak sedikit lusuh tapi cuek. Tempat duduk di belakang sudah penuh. Akhirnya dia duduk di pojok paling depan berhadapan dengan meja guru, sendirian. Jam istirahat, kami berkenalan.. Dia menjabat tanganku seraya berkata "Nina".. Dialah.. "Safnina Sukma"

Seperti teman2 yg lain.. Kami mengikuti pelajaran dengan khidmat. Hari pertama, kedua, dan berikutnya.. terasa begitu datar. Aku tak cocok di tempat ini. Mereka egois.. mereka tak sepeduli teman2 di desaku dulu, mereka tak ramah. Sebulan.. Dua bulan.. ternyata ada seseorang yang merasakan apa yg aku rasa. Dia bersahaja, dandanannya biasa tak seperti teman2 yang lainnya. Dia orang kota juga, tapi bawaannya kalem dan tak aneh2. Dulu kami sudah berkenalan.. namun sekarang lebih dekat. Dialah "Shaumi Miftahul Rasyida", panggilannya "Rosi".

Senang sekali bisa bermain ke rumahnya. Itulah pertama kalinya aku main ke rumah teman SMAku. Rumah yang sangat ramah.. yang akhirnya menjadi Basecamp kami. Rumahnya sederhana namun kaya akan kasih sayang. Bapak ibu nya ramah, seperti rumah kedua bagi ku dan bagi kami nantinya. Aku dan dia akhirnya sering bersama karena kami merasa teman2 yg lain tak cocok dg kami, dengan gaya hidup kami yang biasa2 saja.

Di awal masuk SMA, aku mengikuti dua ekstrakulikuler yakni PMR dan Karate. Kemudian Rosi mengajakku untuk mengikuti Teater. Dan akupun juga mengajaknya mengikuti PMR. Nina sebelumnya hanya mengikuti ekstrakulikuler Teater, namun karena ajakan Rosi dan aku, jadilah kami bertiga mengikuti dua ekstrakulikuler yang sama yakni PMR dan Teater. Dan ternyata dua ekstrakulikuler itulah yang menyatukan kami dan memberi inspirasi kepada kami untuk menamakan diri kami BUBAZE yang berarti (BUdhek BAnyak ZEkali). Aneh ya.. Aku juga heran dpt dr mana kata2 itu.. Hihi.. Kami pun memiliki nickname kesayangan.. Nina : Wise, Rosi : Rubish, dan aku : Nyuz. Kami membentuk struktur organisasi yang hanya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Nina sebagai ketua, Rosi sebagai sekretaris, dan aku sebagai Bendahara. Banyak jadwal yang kami susun diantaranya rujakan, memasak, buat kartu lebaran, dll. Dan tentunya ada rapat evaluasi setelah kegiatan tsb kami laksanakan. ^_^


Banyak perjuangan yang telah kami lewati, baik perjuangan mengikuti lomba2 PMR maupun pementasan Teater. Kenangan itu sungguh indah.. Dan sangat luar biasa. Subhanallah.. Betapa bersyukurnya aku kepada Allah yang telah menganugrahiku dua sahabat yang sangat luar biasa. Kami saling berbagi, banyak hal yang dapat kami bagi.. Bahagia, suka, canda, tawa, air mata.. Beberapa konflik pernah kami alami, tapi hal tsb tak merubah persahabatan kami. Sampai pada akhirnya perpisahan itu pun terjadi..


Tahun 2005.. di saat kami dinyatakan lulus SMA, Nina harus meninggalkan kami untuk kembali ke tempat asalnya yakni di Aceh. Dia meneruskan kuliahnya di sana. Sedih bercampur hancur bercampur tak ingin berpisah.. Di akhir2 perpisahan kami, aku sering menangis. Aku akan kehilangan satu sahabatku. Aku sadar, di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan itulah takdir kami, kami harus rela melepas satu sahabat kami. Sahabat yang sering memotivasi kami untuk tetap riang gembira, yang tak pernah melihatkan kesedihannya, yang tegas, dan yang selalu kami kangenin. Perpisahan pun terjadi. Tinggal aku dan Rosi yang tinggal di Malang.


Tahun 2009.. aku harus pergi meninggalkan Malang karena aku diterima kerja di Jakarta. Jadilah kami bertiga berpisah. Nina di Aceh, Rosi di Malang, dan aku di Jakarta. Inilah jalan hidup kami masing2. Kini Nina dan Rosi sudah berkeluarga dan masing2 telah dikaruniai satu orang anak. Tinggal aku yang sendiri, menanti pujaan hati. Aku bahagia melihat mereka bahagia dengan keluarga kecil mereka. Tak dipungkiri terkadang aku rindu.. rindu saat2 bersama mereka. Saat makan satu piring bertiga, saat masak bersama, jualan takjil bersama di depan SMA, saat detik2 menegangkan mengikuti perlombaan maupun pementasan, saat tidur bersama, aku rindu.. sangat rindu.. Aku merindukan kalian.


BUBAZE

Bias cinta yang kami punya serasa hampa tanpa hadirmu
Berjalan berdua saja belum cukup tuk recoki hidup orang lain,
Setidaknya itulah yang pernah kami rasa kemarin,
kemarin saat kau palingkan hidupmu jauh disana..

Hari ini...
Kau lihat mentari itu?
Mentari itu memberi bias harapan kita
Memberi seribu makna yang tersirat begitu saja dalam.. SENYUMAN KITA..

Yang kami mau.. kita bersama menyusuri jalanan ini
Dan semoga Sang Maha Raja mempertemukan kita
di penghujung perjalanan kita... esok..
Amin..

Senin, 17 Oktober 2011

Memilih..




Aku pernah memikirkan,
bahwa setiap manusia pasti ingin punya KEKASIH & TEMAN SEJATI…
Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka.
Kebersamaan yang tak terpisahkan.
Namun sekarang aku memilih AMAL SHALEH sebagai kekasihku.
Karena ternyata hanya amal shaleh yang terus mau menemaniku,
sekalipun aku masuk ke dalam kuburku….
Aku pernah sangat KAGUM pada manusia cerdas, manusia yang kaya sekali,
manusia yang berhasil dalam karir hidup dan hebat dunianya.
Sekarang aku memilih mengganti kriteria kekagumanku,
aku kagum dengan manusia yang hebat di mata Allah.
Manusia yang sanggup taat dan bertaqwa kepada Allah,
sekalipun kadang penampilannya begitu bersahaja……
Dulu aku memilih MARAH karena merasa harga diriku dijatuhkan,
ketika orang lain berlaku zhalim kepadaku atau menggunjingku,
menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang aku memilih BERSYUKUR dan berterima kasih,
karena ku yakin ada transfer pahala dari mereka..
ketika aku mampu memaafkan dan bersabar….
Aku dulu memilih, MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku..
ternyata aku sadari kebutuhanku hanya makan dan minum untuk hari ini
dan bagaimana cara membuangnya dari perutku.
Sekarang aku memilih BERSYUKUR dg apa yg ada…
dan memilih bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan penuh makna…
dan bermanfaat untuk sesama.
Aku dulu berfikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orangtuaku,
saudara dan teman-temanku nanti kalau aku berhasil dengan duniaku…
ternyata yang membuat kebanyakan mereka bahagia bukan itu..
melainkan karena sikap, tingkah dan sapaku….
Aku memilih membuat mereka bahagia sekarang dengan apa yang ada padaku…
Dulu aku memilih untuk membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk duniaku,
ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-Nya.
Tak ada yang bisa menjamin aku besok bertemu matahari.
Tak ada yang bisa memberikan garansi aku masih bisa menghirup nafas keesokan hari.
Sekarang aku memilih memasukan dalam rencana-rencana besarku,
yang paling utama adalah agar aku selalu SIAP menghadap kepada-Nya…
Ya Allah berilah selalu petunjuk ketika aku MEMILIH…
Ya Allah berkahillah dan luruskanlah selalu langkah-langkahku…..

sumber : another blog.. (maaf lupa blognya..^_^v)

Senin, 19 September 2011

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab yang Menimba Ilmu di Amerika
Dunia Islam
Subhanallah …

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain
belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.”

Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim?” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!”

Sang pendeta pun mulai bertanya,

1 Sebutkan satu yang tiada duanya,

2 dua yang tiada tiganya,

3 tiga yang tiada empatnya,

4 empat yang tiada limanya,

5 lima yang tiada enamnya,

6 enam yang tiada tujuhnya,

7 tujuh yang tiada delapannya,

8 delapan yang tiada sembilannya,

9 sembilan yang tiada sepuluhnya,

10 sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

11 sebelas yang tiada dua belasnya,

12 dua belas yang tiada tiga belasnya,

13 tiga belas yang tiada empat belasnya.

14 Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

15 Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

16 Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

17 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?

18 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!

19 Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?

20 Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?

21 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

22 Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun,setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,

* Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.


* Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tan-da (kebesaran kami).”
(Al-Isra’: 12).

* Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

* Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.

* Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

* Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.

* Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).

* Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

* Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *

* Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).

* Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf .

* Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).

* Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

* Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).

* Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

* Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

* Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).

* Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

* Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

* Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

* Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).

* Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?”


Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!”

Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.”

Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang
bertakwa.

Kekuasaan Allah di Tanah Gaza


Allah SWT kembali menampakkan kekuasan-Nya (ayaturrahman) melalui sebuah karamah kejadian ajaib. Perkara di luar nalar manusia. Setiap muslim hendaknya mencermati, mengambil pelajaran. Sebagai bekal menguatkan langkah dalam menjalani kehidupan.

Perang di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Karamah Allah turun untuk meolong orang yang membela agamanya. Itu yang dialami oleh mujahidin Palestina, para syuhada Gaza. berikut data-datanya:
 
 
Kita awali dari Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:

“Syuhada yang meninggal berhari-hari, bahkan berminggu-minggu masih meneteskan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat terkejut…”

Subhanallah….


Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, darahnya masih segar.”

Photobucket

Beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza memberi kesaksian:
Dr Hisam Az Zighah memberi kesaksian itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Kepada wartawan Hisam menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim.
Saat itu datang seorang mujahidin yang menderita luka di rumah sakit As Syifa’. Dokter dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut.
Ada lagi pengakuan Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza:
“Saya dan beberapa mujahidin mengintai tank-tank Israel. Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari langit membantu kami. Mendadak turunlah awan tebal menyelimuti wilayah kami. Kami menyelinap di antara puluhan tank-tank itu tanpa diketahui oleh musuh. Anehnya tidak terlacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki tank-tank itu, akibatnya 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka.”

Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza, turunlah hujan lebat di wilayah itu saja. Pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya..
Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap dengan sekelompok mujahidin:
“Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin dari kami telah memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan tewasnya tentara Israel. Mendengar serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang.”

Photobucket

Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah menuturkan:
“Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui.” Al Baqarah:154. Mereka para syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya dan sebelum orang-orang shaleh di dalam Al Qur’an. Allah swt. berfirman:
“Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik teman.” An Nisa’:69-70.
Beliau menambahkan bahwa “Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikroba dan cacing tanah.”

Photobucket

Wangi semerbak serasa minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam, Muhammad Abu Sya’r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel. Bau harum itu tercium oleh orang yang menemukannya. Kabar kesyahidannya tersebar ke pelosok masjid.
Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.
Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki kami. Kami katakan:
“Kenapa kalian melakukan ini, kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom.”
Salah seorang tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.”

Ada juga tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel, ia mengatakan kehilangan penglihatan karena seorang pemuda, melemparinya dengan segenggam debu. Pemuda itu berbaju putih. Seketika itu buta.
Tentara Israel lainnya menceritakan, bahwa mujahidin memberikan perlawanan memancing mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.

Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri. Bingung, tidak ditemukan dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.

Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir, menyerang danmenghilang, laksana ditelan bumi.
Demikian, Allah SWT telah menampakkan ayat-ayatnya, melalui para pejuang yang ikhlas dan taat. Allah pasti selalu memberi perindungan kepada hamba-hamba- Nya yang membela agamanya. Janji Allah datang bersama kesabaran. Allah tak akan mengingkari janjinya.

sumber : 
http://mujahidinkekasihallah.wordpress.com/category/palestina/

Kisah-kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.


Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.


Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.


Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.
Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.

Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.

Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.
“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.
Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”
Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.
Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.
Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.
Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”
Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.
Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).
Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.
Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.
Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).

Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.
Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.
Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.
Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.
Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.
Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.
Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.
Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.



Kamis, 15 September 2011

Birthday


Alhamdulillah..
Genap 24 tahun menghirup napas di dunia. Tak terasa ya.. waktu berjalan begitu cepat. Kayaknya baru kemaren lahir.. *lebay.. ^_^



Alhamdulillah. Sungguh banyak rezeki yang telah Allah berikan padaku. Sejak sebelum aku lahir dengan pernikahan ibu bapak secara islam, nikmat iman dan islam, kelahiranku yang normal dan sempurna tanpa cacat, dengan air susu ibuku, kasih sayang tanpa batas, kebutuhan yang tercukupi.. Subhanallah..



Teringat masa kecil yang lucu (kata orang2 gt..). Sejak kecil aku paling suka yang namanya buah2an.. segala jenis buah2an, sampe2 di sepeda pemberian kakekku digantung berbagai macam buah2an yang aku suka. Jadi kalo sepedaan tinggal petik aja tu buah n langsung makan. Waktu SD udah centil, rambut sering diotak atik ama bunda, pake jepit bunga yang gede.. lebih gede jepitnya daripada orangnya.. hehe.. Waktu SMP udah mulai tu banyak temen.. So wonderful.. SMA full banget kegiatan ekstrakulikuler, semakin banyak teman dan belajar banyak makna kehidupan.



Beranjak dewasa, semakin mengerti arti kehidupan. Pernah terjerembam dalam kesalahan. Berulang kali bangkit.. dan bangkit.. Semua itu tak lepas dari kasih sayang dan rahmat Allah SWT. Kasih sayang yang berlimpah. Malu kalau membandingkan dosa dengan limpahan rahmatNya. Astaghfirullah..

Ya Rabb..
Segala puji hanya bagiMu atas kehidupan yang telah Engkau berikan padaku
Di usiaku yang sudah 24 tahun ini.. Aku memohon kepadaMu keberkahan dan ridhaMu atas hidup dan matiku
Atas usiaku yang telah aku lewati dan yang belum aku lewati
Berkahilah.. Rahmatilah.. Ridhailah..
Tuntunlah aku selalu Ya Rabb..
Ingatkan aku ketika aku berbuat salah
Ampunilah dosa2 kedua orang tuaku, ibuku yang telah melahirkanku, bapakku yang telah berjuang mencari nafkah untukku
Ampunilah kami.. Rahmatilah kami.. Selamatkanlah kami di hari pembalasanMu nanti


Ya Rabb..
Waktu takkan pernah berhenti..
Wafatkanlah aku dalam keadaan baik, dalam keadaan Khusnul Khatimah


Ya Rabb..
Anugrahkanlah padaku seorang pendamping hidup yang Engkau cintai,
yang mencintaiMu, yang mencintaiku karenaMu
Anugrahkanlah padaku sebuah rumah tangga yang sakinah,
putra putri yang sholeh dan sholehah
Agar aku tenang kembali kepadaMu
Agar aku bahagia bertemu denganMu
Terima kasih Ya Rabb..
Amin